Buletin At-Tauhid | Hidayah Milik Allah - 0 views
-
Hendy Irawan on 24 Aug 10"Turunnya ayat ini berkenaan dengan cintanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada pamannya Abu Tholib. Akan tetapi, segala cara dan upaya yang dilakukan beliau untuk mengajak pamannya kepada kebenaran, tidak sampai membuat pamannya menggenggam Islam sampai ajal menjemputnya. Seorang rosul yang kita tahu kedudukannya di sisi Allah saja tidak mampu untuk memberi hidayah kepada pamannya, apalagi kita yang keimanannya sangat jauh dibandingkan beliau. Tidakkah kita melihat perjuangan Nabi Allah Nuh di dalam menegakkan tauhid kepada umatnya? Waktu yang mencapai 950 tahun tidak dapat menjadikan umat nabi Nuh mendapatkan hidayah Allah, bahkan untuk keturunannya sendiri pun ia tidak dapat menyelamatkannya dari adzab, Allah berfirman yang artinya "Dan Nuh memanggil anaknya yang berada di tempat yang jauh, 'Wahai anakku! Naiklah bahtera ini bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang kafir'. Dia berkata, 'Aku akan berlindung ke gunung yang akan menghindarkanku dari air bah. Nuh berkata, 'Hari ini tidak ada lagi yang bisa melindungi dari adzab Allah kecuali Dzat Yang Maha Penyayang.' Dan gelombang pun menghalangi mereka berdua, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." (QS. Hud:42-43) Melihat anaknya yang tenggelam, Nabi Nuh berdoa (yang artinya),"Dan Nuh pun menyeru Rabbnya, 'Wahai Rabbku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji yang benar, dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.' Allah berfirman, 'Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu (yang diselamatkan), sesungguhnya amalannya bukanlah amalan yang shalih. Maka janganlah engkau meminta kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui. Sesungguhnya Aku peringatkan engkau agar jangan termasuk orang-orang yang jahil." (QS. Hud: 45-46)"